Berhenti Meratapi "Salah Jurusan", Mulailah Membangun Keterampilan
- Diposting Oleh Admin Web Prodi MPI
- Jumat, 17 Oktober 2025
- Dilihat 11 Kali
Oleh: PORSI MPI
Kegalauan itu sering kali datang di tengah malam, di antara tumpukan tugas dan secangkir kopi yang mulai dingin. Sebuah bisikan di benak yang terasa begitu nyata: “Sepertinya, aku salah jurusan.” Kalimat ini seolah menjadi penghambat yang menakutkan bagi banyak mahasiswa, sebuah vonis yang terasa seperti membuang waktu, biaya, dan tenaga selama bertahun-tahun.
Kita terbiasa berpikir linear. Jurusan Teknik Informatika harus menjadi pemrogram, Sarjana Sastra wajib menjadi penulis, dan lulusan Ekonomi mesti bekerja di bank. Pandangan sempit inilah yang melahirkan kepanikan saat minat kita bergeser atau ketika realitas dunia kerja ternyata tidak sesuai dengan ekspektasi kurikulum. Meratapi pilihan yang terasa keliru memang manusiawi, tetapi terus-menerus terperangkap dalam penyesalan adalah sebuah kemewahan yang tidak kita miliki.
Mari kita coba melihatnya dari sudut pandang yang berbeda. Anggaplah ijazah sarjana bukan sebagai label profesi, melainkan sebagai bukti bahwa kita telah berhasil melewati sebuah proses. Proses belajar berpikir kritis, mengelola waktu, bertahan di bawah tekanan, dan menyelesaikan sebuah komitmen jangka panjang. Inilah fondasi tak ternilai yang diberikan oleh pendidikan tinggi, apa pun jurusannya. Jurusan Hubungan Internasional mungkin tidak mengajari Anda cara membuat kode, tetapi ia melatih Anda memahami sistem yang kompleks dan cara bernegosiasi. Jurusan Filsafat mungkin tidak mengajarkan cara mengelola keuangan, tetapi ia menempa logika Anda untuk memecahkan masalah dari akarnya.
Dunia kerja hari ini adalah arena bagi para pembelajar adaptif. Perusahaan tidak lagi hanya mencari gelar; mereka mencari individu yang memiliki portofolio keterampilan yang relevan. Di sinilah letak kuncinya. Jangan hanya meratapi mata kuliah yang tidak Anda sukai, gunakan energi itu untuk membangun jembatan menuju bidang yang Anda minati.
Mulailah dari hal kecil. Ikuti kursus daring tentang pemasaran digital, bergabunglah dengan organisasi mahasiswa untuk mengasah kemampuan kepemimpinan dan komunikasi, atau tawarkan diri menjadi relawan di proyek yang mengasah keahlian manajerial. Manfaatkan program magang untuk mencicipi langsung industri yang Anda incar. Portofolio berisi proyek nyata dan pengalaman relevan sering kali berbicara lebih lantang daripada transkrip nilai yang sempurna dari jurusan yang “tepat”.
Persepsi “salah jurusan” hanyalah sebuah label jika kita mengizinkannya. Ijazah Anda adalah titik awal, bukan titik akhir. Nilai sejati seorang sarjana tidak terletak pada judul yang tertera di selembar kertas, melainkan pada kemampuannya untuk terus belajar, beradaptasi, dan menciptakan nilai. Jadi, berhentilah meratapi jalan yang terasa salah. Mulailah membangun jalan baru dengan batu bata keterampilan, karena jalan itulah yang akan membawa Anda ke tujuan yang sesungguhnya.